Jakarta – suaratenggara.com
Polemik memanasnya Rapat Kerja Komisi VII DPR dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Salah satu pemicunya adalah Tan Paulin, trader batu bara yang namanya kembali mencuat seiring krisis pasokan batu bara domestik.
Sebelumnya pada Januari 2016, nama Tan Paulin sempat menjadi sorotan dalam kasus dugaan penipuan investasi. Hal itu, bermula dari gugatan Komisaris PT Energy Lestari Sentosa (ELS), Eunike Lenny Silas, terhadap H Abidinsyah, Donny Sugiarto, dan Tan Paulin, yang dijuluki sebagai tiga serangkai jaringan mafia tambang di Kaltim (dikutip : inews.id) 13 januari 2022.
Muh Gilang Anugrah (MGA) selaku Presidium Indonesia Mining Monitoring Mengatakan bahwa kasus tersebut adalah wujud nyata lemahnya penegakan hukum di negara ini.
“Dia memproduksi 1 jt (ton) perbulan tetapi tidak ada laporan ke kementerian ESDM RI, kemudian secara rutin melakukan penjualan ke luar negeri yang kami duga illegal”tegas mga salah satu aktivis nasional tambang
Kemudian uang yang dihasilkan dari penjualan batu bara tersebut jumlahnya fantastis hingga Rp 2,5 triliun.
Belakangan terkuak, H Abidinsyah, Donny Sugiarto Lauwani dan Tan Paulin merupakan tiga serangkai jaringan mafia tambang. Abidinsyah yang juga pemilik tambang batubara PT Sungai Berlian Bhakti di Berau dan CV Sungai Berlian Jaya kemudian ditangkap Bareskrim Mabes Polri.
Sementara tersangka lainnya, Donny Sugiarto Lauwani, melarikan diri dan menjadi buron Interpol. Donny kini masuk Daftar Pencarian Orang (DPO), Mabes Polri. Sedangkan, Tan Paulin belum tersentuh jerat hukum, meski sudah dilaporkan ke Mabes Polri.
Atas kasus penipuan investasi tersebut, Eunike Lenny Silas mengaku mengalami kerugian sekitar Rp500 miliar. Belakangan pada Mei 2016, diketahui Tan Paulin balas menggugat Eunike Lenny Silas dalam kasus penipuan dan penggelapan batu bara. dikutip (inews.id) 13 januari 2022.
“Untuk itu kami meminta sekaligus mendesak bareskrim polri dan kpk ri untuk segera memproses hukum Tan Paulin atas dugaan illegal mining batubara di kaltim” tutup MGA. minggu(16/01/21)
(Tim/Red)